Penetasan Telur
Penetasan telur yang umum dilakukan oleh peternak adalah ada dua
cara yaitu: penetasan telur secara
alami dan penetasan telur secara buatan.
Yang dimaksud dengan penetasan telur secara alami yaitu penetasan telur dengan
menggunakan induknya untuk mengerami telurnya seperti ayam, entok dan bangsa-bangsa burung. Sedangkan untuk itik
atau bebek tidak bisa mengeraminya sendiri, biasanya menggunakan unggas lain
untuk membantu menetaskan
telurnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan penetasan
telur secara buatan yaitu menetaskan
telur dengan menggunakan alat yang berupa mesin tetas telur atau alat penetasan telur. Di perusahaan pembibitan ternak unggas (breeding farm), yang sekala usahanya cukup
besar sepeprti Cipendawa dan Phokphand
biasanya menggunakan mesin tetas yang moderen (komersial) dan kapasitasnyapun
cukup banyak.
Penetasan telur merupakan suatu usaha untuk
menghasilkan unggas baru dalam meneruskan usaha peternakan tersebut dengan cara
mengunakan mesin tetas selama waktu tertentu , sesuai dengan jenis telur yang
ditetaskan.
Menyiapkan Mesin Tetas
Peralatan mesin tetas sebelum dipergunakan
sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan disini meliputi
kegiatan-kegiatan membersihkan dan
mencuci. Setelah alat mesin tetas telur tersebut dibersihkan dan dicuci sampai
bersih, kemudian dijemur pada sinar matahari atau dikeringkan. Alat mesin tetas yang telah kering
kemudian disterilkan.
Pada saat melakukan sterilasi mesin tetas tersebut jangan lupa peralatan
pendukung yang lainnya juga harus disterilkan. Kegiatan sterilisasi mesin tetas
dapat dilakukan dengan cara fumigasi . Fumigasi ini dapat menggunakan bahan
larutan permanganat yang dicampur dengan
formalin dengan dosis tertentu.
Pelaksanaan sterilisasi tersebut dengan meletakan larutan permanganat dan
formalin didalam mesin tetas. Adapun tujuan dari sterilsasi adalah untuk
membunuh mikroorganisma atau bibit penyakit yang dimungkinkan dapat mengganggu
proses penetasan atau dapat memutus jalur penyebaran penyakit yang merugikan.
Gambar
71. Thermostat
Gambar 72. Mesin Tetas Sederhana
Setelah kegiatan sterilsasi mesin tetas dilakukan, langkah
berikutnya adalah mencoba atau mengontrol apakah alat mesin tetas tersebut masih berfungsi secara optimal. Uji coba
mesin tetas sebelum digunakan untuk menetaskan telur mutlak harus dilakukan,
karena untuk mengantisifasi reksiko kegagalan dalam penetasan.
Gambar.
73 Bahan untuk Fumigasi
Pada saat mencoba alat mesin tetas biasanya tidak menggunakan telur tetas,
karena uji coba ini dimaksudkan hanya untuk mengatahui tingkat
kestabilan temperature dan
tingkat kelembaban ruangan penetasan. Disaat mencoba mensin tetas ini untuk
amannya dapat dilakukan kurang lebih dua hari penuh. Sedangkan kisaran temperature dalam ruangan penetasan
bila dianggap stabil berkisar antara 0,2 - 0,3 derajat celcius.
Jangan sekali-kali mencoba memasukkan telur
tetas ke dalam mesin tetas apabila mesin tetas tersebut belum diuji coba
terlebih dahulu. Karena resiko yang ditanggung cukup besar yaitu telur bisa
tidak menetas semua. Apabila pada saat diuji coba masih ada bagian peralatan
mesin tetas yang tidak berfungsi maka perlu diperbaiki terlebih dahulu.
Perbaikan disini pada umumnya hanya bersifat ringan-ringan saja. Bila mesin
tetas tersebut sudah tidak ada masalah
yang mengggangu, selanjutnya mesin tetas tersebut ditempatkan dalam
ruangan khusus yang betul-betul memenuhi persyaratan baik dari suhu ruangan
maupun dari segi sirkulasi udaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar