Senin, 19 Oktober 2015

Penetasan Telur

Penetasan telur yang  umum dilakukan oleh peternak adalah ada dua cara yaitu:  penetasan telur secara alami  dan penetasan telur secara buatan. Yang dimaksud dengan penetasan telur secara alami yaitu penetasan telur dengan menggunakan induknya untuk mengerami telurnya seperti ayam, entok dan  bangsa-bangsa burung. Sedangkan untuk itik atau bebek tidak bisa mengeraminya sendiri, biasanya menggunakan    unggas lain  untuk  membantu menetaskan telurnya.

Sedangkan yang dimaksud dengan penetasan telur  secara buatan yaitu menetaskan telur dengan menggunakan alat yang berupa mesin tetas telur  atau alat penetasan telur. Di perusahaan  pembibitan ternak unggas   (breeding farm), yang sekala usahanya cukup besar  sepeprti Cipendawa dan Phokphand biasanya menggunakan mesin tetas yang moderen (komersial) dan kapasitasnyapun cukup banyak.


Penetasan telur merupakan suatu usaha untuk menghasilkan unggas baru dalam meneruskan usaha peternakan tersebut dengan cara mengunakan mesin tetas selama waktu tertentu , sesuai dengan jenis telur yang ditetaskan.

Menyiapkan Mesin Tetas

Peralatan mesin tetas sebelum dipergunakan sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan disini meliputi kegiatan-kegiatan  membersihkan dan mencuci. Setelah alat mesin tetas telur tersebut dibersihkan dan dicuci sampai bersih, kemudian dijemur pada sinar matahari atau dikeringkan.  Alat mesin tetas yang telah kering kemudian  disterilkan.

Pada saat melakukan sterilasi mesin  tetas tersebut jangan lupa peralatan pendukung yang lainnya juga harus disterilkan. Kegiatan sterilisasi mesin tetas dapat dilakukan dengan cara fumigasi . Fumigasi ini dapat menggunakan bahan larutan permanganat yang dicampur dengan  formalin  dengan dosis tertentu. Pelaksanaan sterilisasi tersebut dengan meletakan larutan permanganat dan formalin didalam mesin tetas. Adapun tujuan dari sterilsasi adalah untuk membunuh mikroorganisma atau bibit penyakit yang dimungkinkan dapat mengganggu proses penetasan atau dapat memutus jalur penyebaran penyakit yang merugikan.

 Gambar 71. Thermostat



Gambar 72. Mesin Tetas Sederhana

Setelah kegiatan sterilsasi mesin tetas dilakukan, langkah berikutnya adalah mencoba atau mengontrol apakah alat mesin tetas tersebut  masih berfungsi secara optimal. Uji coba mesin tetas sebelum digunakan untuk menetaskan telur mutlak harus dilakukan, karena untuk mengantisifasi reksiko kegagalan dalam penetasan.


Gambar. 73 Bahan untuk Fumigasi
Pada saat mencoba alat mesin tetas  biasanya tidak menggunakan telur tetas, karena uji coba ini dimaksudkan hanya untuk mengatahui  tingkat  kestabilan  temperature dan tingkat kelembaban ruangan penetasan. Disaat mencoba mensin tetas ini untuk amannya dapat dilakukan kurang lebih dua hari penuh.  Sedangkan kisaran temperature dalam ruangan penetasan bila dianggap stabil berkisar antara 0,2 - 0,3 derajat celcius.

Jangan sekali-kali mencoba memasukkan telur tetas ke dalam mesin tetas apabila mesin tetas tersebut belum diuji coba terlebih dahulu. Karena resiko yang ditanggung cukup besar yaitu telur bisa tidak menetas semua. Apabila pada saat diuji coba masih ada bagian peralatan mesin tetas yang tidak berfungsi maka perlu diperbaiki terlebih dahulu. Perbaikan disini pada umumnya hanya bersifat ringan-ringan saja. Bila mesin tetas tersebut sudah tidak ada masalah  yang mengggangu, selanjutnya mesin tetas tersebut ditempatkan dalam ruangan khusus yang betul-betul memenuhi persyaratan baik dari suhu ruangan maupun dari segi sirkulasi udaranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar